Hedis Darmawan, SE |
Bahkan
kalau Remaja ini betul-betul dapat terrealisasikan maka mungkin saja Majalengka
akan menjadi Kabupaten yang terdepan di Nusantara ini. Tapi memang tidak mudah
dalam mencapai Majalengka yang Remaja, karena perlu Keseriusan dan Keikhlasan semua
pihak terutama Pemerintah Daerah yang telah memilih Jargon Remaja untuk
Majalengka dalam menggapainya.
Disini
Kita sebagai Masyarakat harus jeli dan senantiasa peduli terhadap perkembangan
Majalengka, maka di akhir Masa jabatan pasangan SUKA yang telah bekerja +
5 tahun ini sudah sampai manakah Pencapaian terhadap slogan REMAJA (Religius,
Maju dan Sejahtera) ini.?
Kita
dapat menilai pencapaian Pemerintah tersebut apabila ada tolak ukur atau
standar yang telah ditetapkannya, sehingga kita akan tau selama ini apakah
Jargon Remaja ini betul-betul untuk Majalengka atau hanya Formalitas saja
sebagai pemanis bibir bagi PEMDA Majalengka.?
Standar
REMAJA
Bagi
kalangan Masyarakat umum kata REMAJA (Religius, Mmaju dan Sejahtera) tidak
terlalu menyedot perhatiannya mungkin karena sudah terlalu familier di
telinganya, tapi untuk sebagian kalangan Masyarakat yang Kritis dan mempunyai
perhatian yang serius terhadap perbaikan Majalengka tentu akan timbul beberapa
pertanyaan tentang apa dan bagaimana Standar (Religius, Maju dan Sejahtera) nya
Majalengka ini.?
Artinya
pada saat bagaimanakah Majalengka ini bisa dikatakan Religius, pada saat
Bagaimana pula Majalengka ini bisa dikatakan sudah Maju dan saat Bagaimana juga
Majalengka ini bisa dikategorikan sudah mencapai Sejahtera, hal ini penting
untuk diketahui semua masyarakat agar Masyarakat yang empunya Majalengka ini
tau betul Berhasil atau Tidaknya capaian yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
merealisasikan Slogannya tersebut.
Sebagaimana
dalam Tubuh manusia yang terdiri dari Ruhani dan Jasmani (fisik & Mental) sehingga
seseorang bisa dikatakan baik dikala secara Pisik/Jasmani & Ruhani tersebut
dalam keadaan Sehat. Begitu juga sama halnya masyarakat terdiri dari dua unsur,
maka Masyarakat tersebut bisa dikatakan Religius ketika dari unsur fisik tempat-tempat
Ibadah (Masjid) terpelihara dengan baik, kegiatan-kegiayan dalam Masjid
berjalan dengan baik dan tentunya Jamaah sholatnya di masjid juga semakin baik
serta apabila memang pemerintah ini benar-benar serius dalam pencapaian Majalengka
yang Religius ini setidaknya akan semakin banyak lembaga-lembaga pendidikan
Agama/Pesantren bertebaran di Bumi Majalengka ini, karena sudah menjadi suatu
keharusan bagi pemerintah untuk memberikan kemudahan dan Suport bagi
penyelenggara pendidikan Agama/Pesantren karena Pendidikan akan membentuk pola pikir
dan karakter masyarakan yang pada akhirnya akan tertuang dalam kehidupannya
sehari-hari dan selanjutnya akan terbiasa dan membudaya dalam lingkungan
Masyarakat.
Sedangkan
secara Ruhani/mental Masyarakat akan dikatakan Religius tatkala dalam kehidupan
sehari-harinya sudah sesuai dengan Syariat yakni dapat menerapkan Perintah-perintah
Allah SWT dan Rosul-Nya dan terhindar/menjauhi dari apa-apa yang dilarang-Nya serta
berakhlaq sesuai dengan Akhlaq yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Sedangkan
dari sisi lain Majalengka ini bisa dikatakan lebih Religius ketika Praktik-praktik
Korupsi dan kolusi makin sedikit bahkan tidak ada, kebiasaan berjudi (sambung
Ayam, Toto Gelap (togel) dll.) dalam masyarakat semakin sedikit bahkan tidak
ada, praktik prostitusi dalam masyarakat semakin sedikit bahkan tidak ada,
Pelecehan-pelecehan seksual semakin tidak ada, kejadian Hamil diluar nikah
semakin tidak pernah terjadi, kebiasaan minum-minuman keras, tawuran dalam
masyarakat semakin tidak ada. Bahkan
kalo perlu untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah bisa secara khusus membentuk
suatu lembaga khusus yang menanganinya tersebut secara serius.
Begitu
juga dengan MAJU, majunya masyarakat juga harus dilihat dari dua sisi yakni
Maju secara Pembangunan fisik dan maju juga secara Pembangunan mental
Masyarakat. Secara fisik, Majalengka ini bisa dikatakan maju jika
Gedung-gedung/bangunan sarana pendidikan/sekolah semakin baik dan terawat,
Jalan-jalan sebagai sarana transportasi dan perekonomian masyarakat semakin
baik, terawat dan lancar, fasilitas-fasilitas umum seperti Puskesmas, sarana
lapangan olahraga, gedung Perkantoran semakin baik dan terawat.
Sementara
Majunya Masyarakat secara mental tentunya bisa dilihat dari sudut pola pikir
dan Pendidikan umumnya dalam masyarakat artinya Masyarakat Majalengka ini bisa
dikatakan lebih maju disaat mereka dalam melakukan sesuatu kegiatan atau
tindakan ada dasar/pijakannya artinya bukan hanya sekedar ikut-ikutan.
Masyarakat bisa dikatakan maju dikala mulai banyak yang aktif, kreatif dan inovatif
serta dapat hidup mandiri (makin banyaknya pengusaha/wiraswasta) cara
berpikirnya sudah tidak bergantung pada orang lain, cara berpikirnya bukan lagi
mencari pekerjaan tapi lebih pada membuat/menciptakan lapangan pekerjaan maka sudah
selayaknya Pemerintah Daerah harus benar-benar mendorong dan memberikan
kemudahan pada masyarakat yang mau membuka usaha/berwirausaha. Sementara dari
sisi pendidikan tentunya makin tidak adanya anak usia pendidikan yang putus
sekolah, makin banyaknya lulusan Sarjana dan bermunculannya orang yg dapat
mencapai tingkat gelar profesor di Majalengka ini.
Dan
ukuran SEJAHTERA juga bisa dilihat dari dua sisi, secara fisik tatkala semua
Masyarakat sudah dapat mencukupi kebutuhan Primernya (Sandang, Pangan, Papan)
bahkan masyarakat sudah lebih cenderung pada pemenuhan kebutuhan Sekunder (kebutuhan
tambahan setelah kebutuhan primer) dan Tersiernya (kebutuhan mewah) berkurangnya
pengangguran dan IPM masyarakat makin tinggi, disini tentunya tidak ada lagi
gelandangan, anak-anak terlantar, gizi buruk, tidak ada kesenjangan sosial dan
ekonomi yang mencolok antara si miskin dengan si kaya dalam Masyarakat, memang
kita tidak akan pernah bisa menghilangkan kemiskinan di Dunia ini karena sudah merupakan
Sunatullah adanya si Miskin dan si Kaya tapi minimalnya hal tersebut bisa
diatasi dan ada solusinya. Sementara dari sisi Ruhani Kesejahteraan tersebut
akan tampak manakala Masyarakat Majalengka sudah merasa Aman, Damai, Tentram
hidup di Tanah Majalengka.
Seandainya
saja Pemerintah Daerah Majalengka dapat mewujudkan REMAJA yang sesungguhnya
bagi seluruh Masyarakat Majalengka, ini adalah merupakan Prestasi yang luar biasa,
sekali lagi dari awal sudah diungkapkan bahwa REMAJA (Religius, Maju dan Sejahtera) ini akan tercapai apabila ada
Keseriusan dan Keikhlasan semua pihak terutama Pemerintah Daerah yang telah
memilih Jargon Remaja untuk Majalengka.
Keseriusan
artinya Pemerintah benar-benar Fokus sehingga Program-program apapun
tujuannya adalah REMAJA sementara Keikhlasan artinya bahwa dalam
menjalankanya benar-benar didasari oleh rasa pengabdian terhadap Allah dalam
melayani Masyarakat bukan karena ingin dipuji apalagi ingin dikultuskan oleh
Masyarakat.
“wallohu
alam”
Penulis
*Herdis Darmawan*
0 Response to "SUDAH SAMPAI MANAKAH “REMAJA” NYA MAJALENGKA?"
Posting Komentar