Langsung ke konten utama

Aher Dorong Ki Sunda Berprestasi Tentukan Masa Depan Bangsa

BANDUNG (1/2) - Suku Sunda merupakan suku bangsa kedua terbesar setelah Jawa di Indonesia. Namun, peran orang Sunda atau Ki Sunda masih belum cukup signifikan di kancah Nasional. Menurut beberapa Tokoh Sunda, kondisi ini disebabkan antara lain orang Sunda terkenal kurang daria (kurang serius), pa aing aing(merasa benar sendiri), dan beberapa hal lain.
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) merasa perlu untuk mengajak masyarakat Jabar, khususnya Ki Sunda, lebih bersemangat menunjukkan prestasinya di berbagai bidang. Menurut Aher, beradasarkan hukum sosial, sebuah masyarakat sosial akan bisa muncul dan diakui oleh masyarakat umum tatkala bisa memunculkan persatuan serta pretasinya.
“Sebuah masyarakat sosial muncul ke permukaan kalau prestasi kita kemukakan, kebaikan kita perlihatkan. Saya kira kalau kita terus mendorong persatuan masyarakat Jawa Barat, kedepan prestasi pendidikannya, prestasi kesehatannya, prestasi sosialnya, prestasi teknologinya kita perlihatkan, Insya Allah Jawa Barat ini akan dilirik sebagai tidak saja dalam konteks politik sebagai lumbung suara. Tetapi pada saat yang bersamaan Jawa Barat harus menempati tempat yang signifikan, tempat yang proposional untuk ikut serta bersama bangsa Indonesia seluruhnya menentukan bangsa ini,” ungkap Aher.
Menurut Aher, bila masyarakat Sunda yang mayoritas berada di Jawa Barat bisa berprestasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan, maka secara tidak langsung telah menyelesaikan masalah 20 persen bangsa Indonesia, sesuai dengan jumlah penduduk di Jawa Barat.
“Saya sangat optimis bila Ki Sunda kedepan bisa berperan penting pada tataran nasional, bahkan lebih tinggi lagi. Karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama semua berusaha secara maksimal. Man jadda wajadda,lamun keyeng tanggtu pareng, sabisa-bisa kudu bisa, sabisa-bisa pasti bisa,” tegas Aher.
Aher sangat mengapresiasi berbagai diskusi yang digelar lapisan masyarakat, terutama para inohong. Seperti acara Jejer Sawala di Bumi Sangkuriang, Ciumbuleuit, Sabtu (31/1). Acara tersebut digagas oleh Uu Rukmana, Ery Riyana Hardjapamekas, Popong Otje Djundjunan, serta Didi Turmuzi. Para inohong tersebut mengaku gelisah melihat kondisi Ki Sunda saat ini. Kegelisahan tersebut yang mendasari acara dialog bertajuk “Madungdengkeun Lengkah-Lengkah Ki Sunda Pikeun Nagara Dina Kakiwarian Jeung Pihakareupeun Nu Didasarkeun Ku Ka Indonesiaan”.
Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...