Terlepas dari peningkatan jumlah suara PKS dan juga perolehan kursinya
di daerah-daerah lain, namun di kediamanku suara PKS mengalami
penurunan.
Rasanya seperti tidak percaya. Di pemilu sebelumnya suara PKS di
lingkungan kami selalu unggul. Baik pada pileg ataupun pilgub. Namun
sekarang?
Lembaran uang berwarna merah, biru, juga hijau yang disodorkan kepada
masyarakat menjelang pileg, memporak porandakan pertahanan para
simpatisan kami, untuk kemudian beralih memilih partai para penyuap itu.
Kerja yang kami lakukan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun
untuk melembutkan hati masyarakat agar mereka tergerak untuk memilih
partai yang benar-benar memperhatikan nasib mereka, partai yang
memperjuangkan kebenaran, berantakan!
Tidak terlalu telak memang, selisih angkanya hanya sedikit. Hanya
belasan. Dan yang sedikit menghibur, ada satu TPS yang disitu suara PKS
masih unggul.
Namun secara umum, suara PKS di Bogor memang mengalami penurunan hingga kami kehilangan satu kursi!
Sedih, kecewa, marah, kesal, merasa dikhianati. Itu adalah perasaan yang
berkecamuk di hati masing-masing kami para kader PKS. Namun itu adalah
goncangan awal, wajar dan manusiawi mungkin. Untuk selanjutnya kami
kembali tersadar.
Bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Yang terpenting adalah
kami sudah berjuang semaksimal yang kami bisa, sedangkan hasil adalah
mutlak kuasa Allah SWT.
Dari sini kami semakin yakin bahwa yang kami butuhkan adalah pahala dan
yang lebih utama adalah keridhoan NYA. Agar segala lelah letih tidak
sia-sia. Agar segala kemampuan yang sudah kami kerahkan tidak percuma.
Tidak ada kata kalah bagi seorang pejuang kebenaran. Jika berhasil
meraih dukungan hingga mendapatkan posisi, itu adalah kemenangan karena
dengan kedudukkannya ia akan semaksimal mungkin melayani masyarakat.
Tapi jika telah berpeluh lelah, mengorbankan harta dan tenaga, tapi
"tidak menghasilkan apa-apa", maka sesungguhnya kami tetap menang.
Menang karena telah mengalahkan keegoisan, kemalasan, kekikiran, dengan
tetap bekerja, berkorban dan berjuang.
Tujuan dalam berjuang lah yang membedakan partai kami PKS dengan
orang-orang diluar sana. Hingga dalam kamus perjuangan kami hanya ada
kata "MENANG dan MENANG, TIDAK PERNAH KALAH".
Kini, kami kembali pada hari-hari yang tetap penuh perjuangan. Klinik
gratis USMC yang merupakan kliniknya kader PKS, tetap buka seperti
biasa. Tetap melayani Pak Handoko yang dipileg kemarin mencolok mata
kami dengan terang-terangan menjadi saksi dari partai lain.
Melayani Pak Sarjuki yang sehari sebelum pencoblosan sudah aku
wanti-wanti agar memilih PKS karena kebetulan di hari itu ia berobat ke
klinik, namun disaat pileg beliau ternyata memilih dan menjadi saksi
untuk partai lain.
Melayani bu Kustinah yang juga tidak setia kepada PKS karena sudah diajak jalan-jalan secara gratis oleh partai lain.
Demikian juga lembaga podium yang setiap bulannya menyantuni anak
sekolah dari kalangan tidak mampu, yang juga banyak "dikhianati" oleh
para wali murid membernya, tapi sekarang tetap beroprasi seperti biasa.
Yah, kami tetap ada untuk melayani masyarakat meski disaat kami
membutuhkan suara mereka, mereka lebih memilih partai lain yang memberi
beberapa lembar uang meski mereka hanya datang tiap 5 tahun sekali.
Begitulah PKS yang akan selalu setia merawat cinta untuk tetap bekerja dan melayani, karena untuk itulah kami ada!
*by Sri Komarudin
Ibu rumahtangga, kader PKS Bojonggede, Bogor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "PKS, Yang Setia Merawat Cinta "
Posting Komentar