Langsung ke konten utama

Netty Heryawan: Darurat Pedofilia Di Jawa Barat Harus Ada Solusi

Bandung - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat (Jabar) Netty Prasetyani atau yang akrab disapa Netty Heryawan menilai dari berbagai kasus kejahatan seksual terhadap anak (Pedofil) yang sedang marak belakangan ini sebaiknya dicarikan solusi, bukan malah mengutuknya.

"Ini adalah puncak permasalahan yang tidak hanya terjadi di Provinsi Jawa Barat saja," ujar Netty saat menjadi pembicara pada Sosialisasi Gerakan 20 Menit Orang Tua Mendampingi Anak di Balai Asri Pusdai, Bandung, Jum'at (16/5).

Menurut Netty, memang yang kedengaran adalah Sukabumi, Jawa Barat adalah daerah darurat pedofil. 


"Tentu hal ini harus kita definisikan ulang. Oleh sebab itulah pada harkitnas yang akan datang kita laksanakan gerakan 20 menit mendampingi anak," jelas Netty.

Netty mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Kominfo, Indonesia menjadi surga pornografi ke-3 di dunia.

"Hal ini disebabkan penyalahgunaan teknologi salah satunya melalui gadget yang tidak terkontrol karena mereka bisa mengakses pornografi bahkan tidak sengaja mengakses dari sana," paparnya.

Lebih lanjut Netty menjelaskan bahwa orang yang menjadi predator seksual ini adalah orang yang tidak mendapat kasih sayang bapaknya.

"Tanggungjawab pengasuhan bukan hanya milik ibunya, tapi juga bapaknya. Oleh karena itu kita harus bersinergi," katanya.

Netty juga menjelaskan rata-rata 75 persen pelaku kejahatan dalam berbagai bidang seperti narkoba, kekerasan, pencurian dan seterusnya adalah yang tidak pernah mendapat kasih sayang ayahnya.

"Seorang anak hamil karena berpacaran dengan tukang es, hanya karena ia menginginkan es-nya, apakah kita bisa meminta pertanggungjawaban tukang es ke pak polisi atau ke kepala sekolah karena kita sudah bayar mahal ke sekolah?". Tidak, yang harus ditanya adalah orang tuanya," tegas Netty.

dari berbagai kasus, hal ini menggambarkan tidak semua pasangan suami istri siap menjadi orang tua.

"Orang tua yang harusnya menjalankan peran dan fungsi orang tua, ketika dia tidak mampu, maka dia mengalihkan fungsi ke pembantu, neneknya, dan lain-lain," katanya.

Oleh karena itu, Pemprov Jabar membuat fungsi pengasuhan yang baik berbasis masyarakat dengan melakukan pemeringkatan peran pengasuhan yakni orang tua, lembaga masyarakat, organisasi pemuda, pendidik, tokoh agama dan media.

"Pemprov Jabar juga sudah membuat solusi-solusi teknis penanggulangan penyuluhan pada posyandu, buletin Jum'at dan media-media lainnya," katanya.

Gerakan ini akan dimulai pada 20 Mei 2014 yang akan datang atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan ditutup pada 22 Desember pada peringatan Hari Ibu.

"Pada 20 Mei semua unit pelaksana pemerintah, dari RT, RW sampai gubernur akan membunyikan sirine, kentongan dan lain-lain sebagai tanda dimulainya gerakan ini," pungkasnya.[aa/dm/pksnongsa.org]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...