Mike Tyson: ‘Saya Suka Menangis Jika Teringat Madinah’


DI dunia tinju, siapa tak kenal Mike Tyson?  Bersama dengan Muhammad ali, si Leher Beton, julukan Tyson, menjadi ikon dan legenda tinju dunia. Hanya memang, jalan hidupnya selalu mengalami liku terjal. Dan penjara, ternyata menjadi jalan bagi Tyson untuk menemukan hidayah Islam.
Tyson memeluk Islam saat menjalani hukuman penjara atas tuduhan memperkosa ratu kencantikan Amerika Serikat (AS) tahun 1991. Sebelum dipenjara, Tyson sedang berada dalam puncak kariernya. Ia tercatat sebagai juara dunia tinju kelas berat sejak 1986 hingga tahun 1990.
Begitu keluar dari penjara, Tyson sempat beberapa kali menjalani pertandingan untuk mempertahankan gelarnya, namun tidak berhasil. Kabar terakhir, Januari lalu, ia sempat muncul di arena gulat bebas di AS.
Setelah itu, Tyson seakan menghilang hingga muncul kabar bahwa sang legendaris tinju itu menjalani ibadah umrah, beberapa waktu lalu.
Perjalanan ke Tanah Suci itu ternyata sungguh membekas di hati mantan petinju dunia, Mike Tyson. “Saya masih suka menangis bila ingat saya bisa datang ke Raudhoh di Masjid Nabawi,” ujarnya, menceritakan saat-saat mengharukan ketika ia shalat di Raudhah, samping makam Rasulullah SAW. “Saya bahkan berpikir untuk tidak beranjak dari tempat suci itu.”
Secara bergurau Tyson menyatakan tak ingin dikenali sebagai Mike Tyson oleh orang lain ketika berada di Tanah Suci. “Saya berharap mereka membiarkan saya menikmati saat-saat  saya penuh emosi dan sendirian berdoa.”
Tyson pergi berumrah bersama-sama dengan presiden misi perdamaian Kanada, beberapa duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan cendekiawan Muslim Shazad Muhammad. Di Madinah banyak fans menunggu berjam-jam untuk melihat dan berfoto bersama petinju terkenal di dunia itu. [sa/islampos/rol]
*HrS*

0 Response to "Mike Tyson: ‘Saya Suka Menangis Jika Teringat Madinah’"

Posting Komentar