Langsung ke konten utama

"Baru Kali ini Ada Partai yang Begitu Serius Membantu"


Hampir 200 orang berpakaian coklat khas itu berkumpul di Balai Desa Rahtawu, desa wisata yang terletak di lereng pegunungan Muria, Kudus, Jawa Tengah. Mereka duduk rapi bersila di aula Balai Desa, lesehan tanpa tikar,  bersiap menerima pengarahan dari Kepala Desa. Mereka akan melakukan bakti sosial di desa yang terletak di ketinggian 500 mdpl, sekitar 20km di ujung utara Kota Kudus, (28-29 Desember 2013)

Sugiono, begitu lelaki paruh baya itu biasa dipanggil. Belum ada sebulan ia dilantik menjadi Kepala Desa. Namun kiprahnya di masyarakat sudah diakui masyarakat desa wisata spiritual itu. Ia yang duduk di depan memberikan pengarahan.

Suara parau mengiring kata sambutan sederhana yang ia sampaiakan. Lugas namun santun, khas orang pegunungan. Namun bukan dingin yang menjadikan suaranya parau, tapi rasa haru yang menjadikannya tergugu.

"Saya terharu dengan kehadiran Bapak-bapak semua. Baru kali ini ada rombongan orang dalam jumlah sebanyak ini yang datang memberikan bantuan untuk membangun desa ini. Baru kali ini ada partai yang begitu serius membantu."

Lalu kalimat demi kalimat terurai dari mulut lelaki sederhana itu. Dia juga yang langsung memimpin kegiatan bakti sosial didampingi pengurus partai bernomor urut 3 itu. Meski baru sekali bertemu, ia tidak terlihat canggung, berbincang dan berkoordinasi. Lalu ia membagi relawan itu menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok didistribusikan ke-4 titik di wilayah desanya yang memang sangat luas.

Pak Kades, ketika memberi pengarahan

Para relawan itu juga terlihat patuh dengan instruksi pak Kades. Tidak ada rasa keberatan sedikitpun. Mereka langsung ikut arahan dan menuju lokasi masing-masing. Di tiap titik ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Ada yang membangun jalan kampung, pengecoran jembatan dan juga pembersihan tempat wisata.
 
Perjalanan dari Balai Desa menuju lokasi ternyata cukup jauh. Yang paling jauh karena lokasinya di lereng gunung, diantar dengan mobil colt bak terbuka. Sebagian lainnya jalan kaki menuju lokasi.
 
Terlihat para relawan juga akrab dengan penduduk desa. Tegur sapa, bincang-bincang dan obrolan terlihat diantara para relawan dengan penduduk desa yang ikut gotong royong.
 
Dengan sigap mereka mengangkat batu, menata di jalan tanah yang telah disiapkan. Sebbagian membantu tukang untuk mengaduk semen, mengangkat adonan 'labur' atau adonan cor-coran dibawa menuju lokasi pengecoran jalan. Warga sekitar menjadi tambah semangat melihat para relawan yang sangat semangat membantu. Bahu-membahu warga dan relawan menjadikan pekerjaan pengecoran jalan dan jembatan di beberapa titik menjadi cepat selesai.
 
Bukan yang pertama saya mengikuti kegiatan semacam ini. Kakak saya yang kader PKS sudah sering mengajak saya ikut menjadi relawan di beberapa acara baksos Partai Dakwah ini. Sejak beberapa tahun lalu, setiap ada bencana, kakak saya ikut menjadi relawan dan saya kerap diajak serta. Bencana tanah longsor, gempa Jogja, beberapa kejadian kebakaran, bakti sosial, gotong royong pembangunan jalan seperti saat ini, seperti tidak ada hhabis-habisnya partai ini melayani masyarakat.
 
Seperti 2 hari terakhir ini. Kerja bakti membangun jalan dan jembatan, menghadirkan banyak relawan, bahkan dari beberapa kota sekitar Kudus seperti Semarang dan Grobogan juga hadir ikut serta.
 
Saya melihat pak Kades dan warga desa Rahtawu sangat senang dengan kehadiran para relawan PKS ini. Sejak hari pertama, mereka bahkan sudah terlihat akrab satu sama lain. Beberapa warga yang simpati mengundang relawan untuk mampir ke rumahnya untuk sekedar minum teh hangat dan hidangan ubi rebus.
 
Seorang warga yang sempat saya ajak bicara, menyampaikan kesannya pada kegiatan kerja bakti ini.
 
"Kami senang dengan kehadiran mereka. Bapak-bapak ini tentu orang-orang yang sibuk, namun masih rela ikut kerja bakti. Mereka terlihat rapi dan bersih, namun tidak segan-segan berkotor-kotor bersama kami kerja bakti."
 
Orang lain lagi berkomentar,"Orang-orangnya santun dan baik. Rajin sholat. Masjid-masjid jadi ramai sholat jamaah dengan kehadiran mereka."
 
Seorang kakek tua di sebuah warung kopi ketika saya sempat singgah, berkomentar dengan teman sebayanya, "Mereka masih muda, kelihatannya pinter-pinter, namun rela jauh-jauh ke tempat terpencil seperti ini hanya untuk kerja bakti."
 
Dan rasa haru sekaligus bangga saya bisa ikut bersama rombongan ini. Ketertarikan saya dengan partai ini semakin memuncak. Diam-diam saya semakin jatuh cinta.
 
Saya teringat ketika bertanya pada kakak saya, mengapa para kader PKS tidak berhenti melakukan kegiatan melayani masyarakat bahkan ketika partainya banyak dihujat akhir-akhir ini, dicemooh dan disudutkan media,
 
"Beginilah partai ini mengajarkan kami. Apapun yang terjadi, kami akan terus melayani."
 
Dan jawaban kakak saya itu menancap sampai ke lubuk paling dalam. Jleb!
 
Kakak saya adalah koordinator paguyupan kelompok tani di desanya. Dan oleh PKS ia ditunjuk untuk menjadi caleg mewakili daerah kecamatan tempat tinggalnya.

*HrS*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...