Langsung ke konten utama

Hatta Rajasa Mulai Tunjukkan Sikap Takut Diperiksa KPK Dalam Kasus Impor Daging Sapi


Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memberi sinyal dirinya takut diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sinyal ini terlontar saat dia dimintai tanggapan tentang desakan sejumlah pihak agar KPK memeriksanya dalam kasus suap kuota impor daging sapi.

Hatta menegaskan, dia sama sekali tidak terlibat dalam kasus sapi yang telah menjerat sejumlah tersangka, termasuk mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Ketua Umum PAN ini pun menyatakan, pihak-pihak yang layak diperiksa KPK adalah mereka yang terindikasi melakukan korupsi.
“Yang harus diperiksa itu yang korupsi,” tegas Hatta di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (02/07).

Dituturkan, pembahasan ketersediaan daging sapi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah suatu yang biasa. Salah satu tujuannya, untuk mengetahui stok ketersediaan daging sapi itu sendiri.
Hatta Nampak tak sanggup menahan emosi lantaran namanya kerap disebut sejumlah pihak terlibat dalam kasus suap kuota impor daging sapi. Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini lalu menyatakan akan menuntut pihak-pihak tersebut.

“Saya akan tuntut sampai ke ujung dunia kalau ada orang mengatakan saya terlibat,” ungkap Hatta.
Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menduga kuat adanya keterlibatan Menteri Koordinator perekonomian Hatta Rajasa dalam kasus suap kuota impor daging sapi.

Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, indikasi keterlibatan Hatta Rajasa terlihat dari adanya kesan impor daging sapi yang dipaksakan dan dipandang tidak perlu. Mengingat, harga daging sapi saat itu stabil dan tidak ada keharusan untuk dilakukan adanya penambahan. 
“Impor berlebih dan dan sebenarnya tak perlu. Maka dari sini ada indikasi suap untuk adanya penambahan kuota. Dan Kementerian Pertanian di sini hanya berperan sebagai operasional. Pada ranah kebijakan ada pada menteri kordinator ekonomi. Dari sana harusnya dibidik KPK dan diperiksa,” tegas Uchok.

Di sisi lain, Uchok pun meyakini adanya keterlibatan orang besar di luar terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) berasal dari lingkaran Istana. Menurut Uchok, jika kasus ini tidak diperluas oleh KPK, maka patut diduga ada unsur politis dalam proses penuntasan kasus yang menarik perhatian masyarakat ini. 
“Kalau KPK tidak menelusuri dugaan keterlibatan Hatta dan istana, maka ini bukan murni penanganan korupsi. Saya curiga ini banyak bermain, dan KPK telah menunjukkannya,” tandasnya.[HrS]

Sumber : Suaranews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...