Langsung ke konten utama

Nazaruddin : Seluruh Anggota Fraksi Demokrat Terima Hasil Korupsi Rp 1,2 Triliun... KPK Kemana.???


Jakarta - Terpidana suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin, mengaku telah menyerahkan bukti dugaan korupsi yang dilakukan secara berjamaah oleh seluruh anggota DPR Fraksi Partai Demokrat dalam Anggaran Pendapan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2010.
Menurut Nazaruddin, anggaran senilai Rp1,2 triliun itu, antara lain dipakai untuk biaya iklan televisi Anas Urbaningrum ketika mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya jelaskan waktu APBNP 2010 ada anggaran Rp1,2 triliun yang dikelola oleh Fraksi Demokrat. Semua sudah disampaikan ke penyidik," katanya usai diperiksa selama lima jam sebagai saksi korupsi proyek pembangunan Sport Center Hambalang, Jawa Barat, di KPK, Jakarta Selatan, Kamis (7/2/2013).
Dikatakannya, semua uang yang dikelola Fraksi Demokrat itu diterima oleh Angelina Sondakh, mantan anggota DPR dari Demokrat yang sekarang menjadi terpidana penerima suap pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan Nasional.
"Uang itu semua diterima Angelina Sondakh. Uang itu dipakai buat bayar Hotel Sultan, bayar iklan mas Anas di TV waktu mencalonkan Ketua Umum danpembayaran beberapa event organizer (EO) dan anggota Fraksi hampir Rp5 miliar," terangnya.
Nazar mengklaim menyerahkan bukti korupsi berjamaah anggota Fraksi Demokrat itu bersama dengan semua dokumen tentang saksi proyek Hambalang.
"Yang dikasih pertama semua tentang dokumen waktu mas Anas masih di Casablanka, terus beberapa dokumen tentang saksi proyek Hambalang yang langsung dipakai oleh mas Anas pribadi untuk kepentingan di kongres Partai Demokrat," ungkapnya.
Di proyek Hambalang, KPK telah menetapkan mantan Menpora Andi Mallarangeng dan bekas anak buahnya, mantan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenpora, Deddy Kusnidar, sebagai tersangka. Mereka diduga telah menyalahgunakan wewenang sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara.
KPK memang belum menghitung total berapa jumlah uang negara yang dikorupsi, namun, berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kerugian negara ditaksir sekitar Rp234 miliar.
Pengakuan Nazaruddin yang merupakan anggota kader Partai Demokrat dan Bendahara Umum Partai Demokrat tentu lebih kuat daripada Ahmad Fathanah. Ahmad Fathanah kader PKS pun bukan, tetapi pengakuannya dipercaya oleh KPK hingga menangkap mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Yang belum terbukti menerima suap.
Diskriminatisi kasus koruspi oleh KPK ini memang benar-benar tidak masuk akal sehat.(noz/suaranews)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...