Langsung ke konten utama

"Apa lagi yang Kau Cari, KPK?"

KOMISI Pemberantasan Korupsi akhirnya memenuhi undangan Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century, Rabu (5/6). KPK sebelumnya dua kali menolak panggilan timwas.

Dalam pertemuan itu, timwas mengajukan sejumlah kesimpulan. Salah satunya menyebutkan timwas mendukung upaya KPK menangani kasus korupsi Bank Century. Namun, timwas melihat perkembangan pengusutan kasus ini belum signifikan meski dokumen dan data sudah diserahkan ke KPK.

Kesimpulan itu terang benderang menunjukkan timwas menilai KPK masih terlalu lamban dalam mengusut kasus pengucuran dana talangan Bank Century sebesar Rp6,7 triliun. Kita pun bertanya, "Apa lagi yang kau cari, KPK?"

Kita terus terang kecewa dengan kinerja KPK yang berjalan bak siput dalam mengusut kasus ini. Setelah tiga tahun lebih mengusut kasus itu, KPK baru menetapkan seorang tersangka, yakni mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya. Status mantan Deputi Bidang Pengawasan BI Siti Chalimah Fajriyah, yang awalnya telah ditetapkan sebagai tersangka, belakangan diralat.

KPK sudah memeriksa mantan Menkeu Sri Mulyani dan menyatakan keterangan Sri Mulyani dikategorikan sebagai keterangan yang signifikan. KPK juga sudah mengorek keterangan dari mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede yang menegaskan kewenangan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemis sepenuhnya di tangan BI.

Namun, pimpinan KPK menyatakan, meski keterangan Sri Mulyani signifikan, penyidik masih membutuhkan bukti dan saksi lain untuk menuntaskan kasus ini. Dalam pertemuan, saat timwas ingin mendapatkan informasi lebih jauh tentang kemajuan lain yang dicapai KPK, pimpinan KPK menyatakan hasil pemeriksaan dalam kasus itu merupakan materi yang hanya menjadi ranah para penyidik, bukan konsumsi publik.

Kita tentu memahami asas kerahasiaan yang harus dipegang teguh dalam penyidikan sebuah kasus. Sudah tepat KPK tidak memaparkan secara terbuka hasil penyidikan yang dilakukan dalam setiap perkara.

Itulah sebabnya kesimpulan lain dari pertemuan timwas dan KPK menyebutkan timwas akan mengundang KPK untuk mengadakan pertemuan tertutup guna mengetahui perkembangan penyidikan kasus Century.

Kita mendorong timwas segera mengadakan pertemuan tertutup itu agar publik melalui wakil mereka di Timwas DPR tersebut mengetahui laporan kemajuan pengusutan Century.

Kita berulang kali juga mendorong KPK untuk lebih cepat bergerak menuntaskan penyidikan kasus Century. Dorongan itu menunjukkan publik masih menaruh harapan besar kepada KPK.

Kita sejatinya tidak pernah meragukan kemampuan teknis para penyidik KPK dalam mengusut kasus ini. Kita juga masih percaya pimpinan KPK komit menuntaskan kasus ini. Komitmen itu antara lain terlihat dari pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang dalam pertemuan dengan timwas menjamin kasus Century bakal sampai ke pengadilan.

Pertanyaannya, kapan kasus korupsi terbesar setelah kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia itu masuk ke pengadilan? Siapakah yang akan menjadi pesakitan di pengadilan?

Publik tidak ingin hanya Budi Mulya yang sampai ke pengadilan. Keterangan Raden Pardede terang benderang memberi petunjuk siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab menggelontorkan dana talangan buat Bank Century.

Kita mengingatkan KPK untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan publik dengan mempercepat penuntasan kasus Century. Bila tidak, publik akan kehilangan kesabaran. [EditorialMI]


*MetroTV
-foto republika





Sumber: *http://www.pkspiyungan.org/2013/06/apa-lagi-yang-kau-cari-kpk.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...