Langsung ke konten utama

Kamu Kader PKS, Kok Jilbabmu gak Lebar?

Created by. Ukhti FM

Ada pertanyaan seorang teman dari akhwat HTI, "Eh kamu kan PKS, kok jilbabmu gak lebar?" Sontak pertanyaan itu bikin hatiku meletup-letup. Tapi memang kenyataannya begitu, jilbabku tak selebar akhwat-akhwat PKS lain pada umumnya, tapi selalu ku usahakan se-syar'i mungkin.
Ya, sejak aku mulai mengenal tarbiyah aku telah mulai merubah semuanya. Perlahan namun pasti, perubahan itu nampak walau tidak begitu signifikan. Mungkin dengan latar belakang aku yang sedikit tomboy, dan kurang feminim inilah yang menjadi sebab aku terlalu sulit untuk merubah diri. Tapi aku belajar merubahnya, aku belajar merubah diriku untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Mulai dari hati, hingga penampilan.
Terlebih, setelah mengenal tarbiyah ini, aku tak bisa juga meninggalkan lingkungan yang selama ini membersamaiku. Lingkungan yang bisa dibilang jauh dari tarbiyah, teman-teman yang kebanyakan tidak memakai jilbab, atau yang memakai kerudung sebatas menutupi kepala atau ikut-ikutan tren yang sedang ada. Tapi bagaimanapun aku tak menganggap mereka buruk, justru ini adalah ladang dakwahku.
Akan sangat sulit bagiku, masuk didalam lingkungan tersebut dengan jubah, kerudung lebar dan mendakwahin mereka ini itu melalui perkataan. Sulit. Karena namanya dakwah bukan hanya dengan cara itu. Ingat pesan seorang murobbi, "menjadi baik saja tak cukup, tapi juga harus membaikkan orang lain." Selalu mencoba mengaplikasikan pesan itu, karena itulah namanya dakwah. Dakwah bukan membuat orang sekeliling merasa terhina, bukan juga merasa diri paling benar, dakwah lebih suci jika disampaikan melalui sikap dibanding perkataan semata. Karena orang akan lebih terhipnotis dengan apa yang kita lakukan daripada apa yang kita katakan, kebanyakan perkataan menjadi berbanding terbalik dengan apa yang dilaksanakan. Jangan jauh-jauh dulu, ambil contoh para calon pemimpin yang asik kampanye, apakah yang banyak janji sudah dijamin yang terbaik? Biasanya dengan banyak janji, banyak pula lupanya. Hehehe
Kembali pada alasan jilbab yang kurang lebar, jika dengan penampilan sekarang saja terkadang selalu menjadi incaran bully  dari teman-teman yang aku bilang tadi jauh dari tarbiyah, bagaimana dengan jilbab yang benar-benar lebar sampai dibawah pinggang? Aku tidak membenci si jilbab besar, malah keinginanku untuk memakai jilbab besarpun cukup tinggi, tapi perlu kehati-hatian bagiku. Mungkin sedikit demi sedikit, aku perlu menyentuh hati orang-orang di sekelilingku. Mengajak mereka bukan perkara mudah, tapi dengan menjadi sahabat bagi mereka, menjadi pendengar setia, menjadi orang yang peduli, yang ada untuk menciptakan senyum dan tawa, kuharap mereka akan cukup membutuhkanku. Dengan begitu, materi lebih mudah tersampaikan. Insya Allah.
"Memangnya PKS harus selalu yang jilbabnya besar yak?" Aku tanya balik sambil tersenyum dan cekikikan.
"Ya kamu lihat sendiri teman-temanmu." Jawab temanku dengan sedikit nada jutek.
"Siapa? Mia? Lidia? Memey? Lho malah mereka gak pakai jilbab, tapi kok bisa ya mereka pro PKS?" Jawabku dengan tetap tersenyum.

:: Seperti yang Ukhti FM ceritakan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...