JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertahan menolak kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Ancaman bakal di depak dari
koalisi tidak membuat ciut nyali mereka menolak kebijakan pemerintah
itu.
"Bagi PKS tidak tepat bila pemerintah menaikan harga BBM," kata
Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Abdul Hakim di
kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6).
Hakim menyatakan sikap PKS menolak kenaikan BBM merupakan salah satu
butir keputusan rapat Dewan Pengurus Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada Rabu
(12/6) malam di kediaman Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin, di
Lembang Bandung.
Menurutnya, DPTP PKS berpandangan kenaikan harga BBM akan semakin
menambah beban rakyat di tengah gejolak harga menjelang Idul Fitri.
"Sebentar lagi Ramadhan dan Idul Fitri sehingga inflansi tidak
terkendali," ujar Hakim.
Selain menolak kenaikan BBM, rapat DPTP juga memutuskan soal perbedaan
sikap menteri-menteri PKS di kabinet menyikapi kenaikan harga BBM. Hakim
mengatakan PKS mempersilakan menterinya mendukung rencana kenaikan
harga BBM meski berbeda dengan keputusan partai.
"Fraksi berjuang untuk rakyat menolak BBM naik. Sedang menteri dipersilahkan membantu presiden," kata Hakim. (ROL)
0 Response to "PKS Konsisten Tolak Kenaikan BBM, meski Diancam dikeluarkan dari Koalisi"
Posting Komentar