Dulu ada sorang nenek, orang menyebutnya gila karena melubangi gunung terus menerus setiap hari.
Berminggu , berbulan bahkan bertahun. Kabarnya dia menghabiskan puluhan pacul,
puluhan linggis, ratusan pahat dan lain-lain. Tujuannya satu, agar air dibalik
gunung bisa mengalir ke desanya. Cemooh, tidak menyurutkan langkahnya. Letih
tidak berdaya dihadapan tekadnya.
Akhirnya dalam 2 tahun 3 bulan, gunung itu pun kalah.
Sehingga mengalirlah air dari jejak pahat si nenek renta. Begitu tersiar kabar
bahwa gunung itu kalah, maka berbondong-bondonglah masyarakat membantu
memperbesar lubang itu dan mengubahnya jadi terowongan. Dan desa yang selama
ini kekurangan air menjadi bahagia dan sejahtera.
Itu kisah nyata yang kudengar sewaktu umurku kira-kira 10 tahunan. Sekarang umurku sudah 40 an.
Mendadak aku ingat kisah tersebut. Kenapa?
Sederhana saja, sekarang aku sedang
berjuang untuk mengajak rekan-rekan termasuk anda wahai pembaca, untuk
membudayakan nulis dan ngirim ke web tercinta pks majalengka.
Aku tidak sehebat
nenek diatas, dan anda juga tidak seacuh masyarakat tetangga si nenek, ya kan?
Makanya, yuk kita nulis. Disamping melatih intelektualitas
kita juga mudah-mudahan menjadi aktif income pahala untuk bekal disana. Amin..
Aku yang terus menanti tulisan-tulisanmu. (by M41)
0 Response to "Kerjaku Cuma mendorong"
Posting Komentar