Langsung ke konten utama

CINTA "Sang Pemburu" Untuk PKS | by @SangPemburu99

Terkait dengan proses koalisi untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres yang akan berlangsung pada bulan Juli 2014 yang akan datang, seseorang yang menamai dirinya dengan sebutan "Sang Pemburu" pada akun Twitternya @SangPemburu99 menyarankan agar PKS ikut bermain dengan totalitas jika sekiranya sampai terjadi duel head to head antara Jokowi vs Prabowo.

"Kalau sampai terjadi duel head to head antara Jokowi vs Prabowo, ini akan menjadi pertarungan sengit. Gajah vs Gajah," tulis Sang Pemburu.

Namun nampaknya itu belum akan terjadi, setidaknya di putaran pertama. Ia tetap menduga ada minimal 3 pasang capres cawapres di putaran I. Dan pada putaran kedua, barulah akan terjadi head to head antara kubu Jokowi vs Prabowo dengan membawa gerbong masing-masing.

"Lalu bagaimana PKS harus bermain dalam pertarungan itu? Tak ada kata lain, PKS harus ikut bermain dgn "totalitas". Jangan setengah-setengah," ujarnya.

Hal itu menurutnya terlepas bagaimana nanti hasilnya, itu tidak menjadi masalah. Kalah sekalipun bukan kiamat bagi PKS. Mengapa demikian?. Pertama, PKS masih bisa menjalankan fungsinya dengan optimal sebagai oposisi yang kuat di parlemen.

"Apalagi bila ada komitmen dengan Gerindra dan partai-partai pendukung lainnya untuk konsisten menjadi oposisi bila kalah dalam pertarungan pilpres," lanjut "Sang Pemburu" yang memiliki follower/pengikut di Twitter yang cukup banyak ini.

Kedua, menurutnya, meski di tingkat pusat PKS menjadi oposisi, namun di tingkat lokal PKS masih bisa berjuang memenangkan pertarungan melalui Pilkada. Beberapa daerah sampai sejauh ini sudah dimenangkan PKS baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten/kota.

Disamping itu, di daerah-daerah dimana kepala daerahnya adalah kadernya, PKS masih bisa membuktikan dedikasinya untuk kemashlahatan masyarakat banyak.

"Sekali lagi saya hanya berpesan melalui kultwit ini, bila nanti jago PKS kalah dalam pilpres, tetap konsisten untuk jadi oposisi," tegasnya.

Dia menyarankan agar PKS jangan mau dibujuk untuk bergabung dalam pemerintahan sang capres rival. Ini demi marwah partai, kader, dan segenap simpatisan. PKS hendaknya konsisten berperan sebagai oposisi yang kuat dengan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang merugikan kepentingan rakyat banyak. Dengan demikian, maka PKS telah memiliki "tabungan" untuk pertarungan 5 tahun yang akan datang.

"Jadi saya ucapkan selamat berjuang kepada PKS beserta segenap kader dan simpatisannya. Tanamkan "tsiqoh" kepada para pimpinannya. Apapun keputusan yang diambil terkait pilpres nanti, itu semua adalah ijtihad politik yang diambil berdasarkan syuro dengan pertimbangan kemashlahatan umat, bukan demi mengejar kekuasaan an sich," pungkasnya.[admin]

https://twitter.com/SangPemburu99 via pksnongsa.org

Komentar

  1. Ana dukung dengan siapapun PKS berkoalisi, asal dengan satu syarat Katakan Tidak dengan Jokowi. Ok....eng ...ing....eng....Please Keep Smile....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir di Tengah Pandemi, PKS Majalengka Ajak Masyarakat Berkontribusi

Kepanduan DPD PKS Majalengka memberikan sarapan pagi kepada warga terdampak banjir di Kadipaten, Senin (8/2) Ketua DPD PKS Majalengka Roni Setiawan mengajak para pembaca dan masyarakat berkontribusi dalam membantu musibah banjir yang terjadi hari Ahad (7/2). Sebab di tengah pandemi yang masih terjadi, banjir menjadi musibah baru di Majalengka tahun ini. “Ditengah pandemi yang belum ketahuan ujungnya, kita dilanda musibah banjir khususnya di wilayah Kadipaten dan  Majalengka Utara, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Palasah. Banjir ini memang rutin hampir tiap tahun. Hanya tahun ini saya fikir lebih sedih karena terjadi di tengah pandemi.” ungkapnya dalam pesan singkat kepada media majalengka.pks.id Senin (8/2) pagi. Lebih lanjut Roni berharap kepada siapapun, baik pembaca, netizen dan masyarakat bisa berkontribusi sedikit untuk meringankan beban mereka. “Sehingga kenyataan berat yang dihadapi ini, kiranya pada para pembaca bisa berkontribusi sedikit meringankan beban mereka. Insya Allah...

Ini Alasan 14 Parpol Non Parlemen Dukung Prabowo

Koalisi 14 partai politik non parlemen memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. "Prabowo-Hatta merupakan dua tokoh yang mementingkan rakyatnya sehingga tidak mudah didikte negara lain. Prabowo-Hatta bukan capres boneka," kata Koordinator Nasional Aliansi Relawan Parpol Non-Parlemen Se-Indonesia, Arif Rahman, di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu 4 Juni 2014. Selain itu, koalisi partai ini menyebutkan alasan lain. Menurut mereka, masih diperlukan duet militer sipil untuk memimpin Indonesia. "Untuk memimpin Indonesia, duet militer sipil masih dibutuhkan. Ini sesuai tantangan nasional dan internasional," ujar Arif Rahman. Selain itu, koalisi ini juga sepakat pasangan Prabowo-Hatta sebagai pasangan yang ideal dengan latar belakang yang jelas. Keduanya sosok yang mumpuni untuk memimpin bangsa ini. "Pak Prabowo orang yang tegas dengan latar belakangn...

Prabowo “Indonesia Harus Bangkit menjadi Negara Terhormat.”

BERGELORA. Capres Prabowo membakar semangat puluhan ribu pendukung yang memadati lapangan GGM Majalengka. MAJALENGKA – Calon Presiden Nomor urut SATU, Prabowo Subianto kampanye terbuka di lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka, Jum’at (27/8) sore. Dalam orasi politiknya dihadapan puluhan ribu masa yang hadir memadati lokasi kampanye, prabowo memaparkan beberapa strategi politik. Disampaikan prabowo, bangsa Indonesia harus bangkit menjadi negara terhormat di mata dunia. Pasalnya negara ini merupakan negara kaya khususnya sumber daya alam (SDA). Hal ini diakui oleh sejumlah tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia. “tokoh-tokoh ekonomi dunia dan perusahaan terbesar di dunia menyatakan bahwa negara kita adalah negara terkaya kelima di dunia. Terutama dari segi sumber daya alam. Tetapi sangat disayangkan penggunaan kekayaan ini tidak mengalir ke rakyat.”jelas Prabowo.   Letjen Komando pasukan khusus (kopassus) tahun 1996-1998 ini mengakui,...